Tehnik Dasar Fotografi

Ada beberapa hal yang paling mendasar dan perlu diperhatikan dalam teknik dasar Fotografi agar nantinya diperoleh foto yang berkualitas baik, diantaranya yang paling pokok adalah :
1.  Focusing (pemfokusan)
2.  Bukaan Diafragma
3.  Speed (kecepatan rana)

sebelum membahas lebih jauh tentang dasar2 nya, kita lihat dulu penampakan nya..


nah, sekarang ini urainya,

Focusing

Suatu obyek foto akan dapat terekam dengan baik apabila berada pada titik fokus lensa atau setidaknya masuk zona tajam (dept of field). Oleh karena kita tidak mungkin selalu menjaga jarak tertentu dengan obyek foto, maka pada lensa terdapat fasilitas yang berfungsi sebagai pencari jarak antara kamera (pemotret) dengan obyek.
Sistem focusing pada lensa manual mamilkiki 2 macam cara kerja, yaitu rotasi dan panel.ketika kita menggerakkan panel focusing (rotasi dan panel), maka lensa secara langsung akan bergerak sampai kita mendapatkan imaji tajam pada jendela bidik
Secara definisi, memfokus adalah menyetel lensa agar menimbulkan imaji tajam pada foto nanti. Pada kamera LSR (Single Lense Reflect) atau kamera refleksi lensa tunggal, apa yang tampak di jendela bidik sama dengan yang akan terjadi di fotonya. Jadi memfokus pada kamera SLR adalah menyetel titik fokus lensa sampai menimbulkan imaji tajam pada jendela bidik.
Fotografi pada dasarnya adalah memindahkan imaji yang ada di alam nyata pada gambar dua dimensi dengan bantuan lensa. Di alam nyata mata manusia akan lengsungn memfokus kepada suatu obyek yang dilihatnya, sedangkan lensa kamera hanya akan memfokus ke bagian-bagian tertentu yang diinginkan pemotret saja.
Lensa kamera mempunyai keterbatasan dalam memfokus. Lensa hanya mampu memberikan imaji tajam pada suatu kedalaman tertentu saja. Lensa secara umum tidak bisa memfokus pada semua yang tampak pada jendela bidik. Secara teknis disebut bahwa lensa mempunyai dept of field.
Lensa sudut lebar (Wide), tampaknya mempunyai dept of field sangat lebar, namun sesungguhnya tidak demikian. Seperti lensa lain, lensa lebar sebenarnya juga mempunyai titik fokus satu bidang saja, sementara satu bidang lainnya sekedar mempunyai acceptable sharpnes (ketajaman visual yang layak bagi manusia) dengan keterbatasan lensa itu, fokus yang “meleset” akan menghancurkan sebuah foto. Pemilihan bagian mana yang harus fokus dan bagian mana yang tidak, sangat tergantung bagian mana yang akan ditonjolkan dan bagian mana yang sekedar latar belakang.
 
Bayangkan, misalnya anda berfoto di depan Candi Borobudur, namun dalam fotonya yang terfokus adalah Candinya sementara anda sendiri cuma berupa gambar samar-samar akibat out of focus. Seharusnya yang terfokus adalah anda, sementara candi borobudur adalah sekedar latar belakang yang harus tampak namun tidak perlu fokus.

Kegiatan memfokus juga bisa untuk menghilangkan sama sekali latar belakang dengan menggunakan bukaan diafragma sebesar mungkin (angka kecil dan dengan lensa sepanjang mungkin).

Adanya dept of field pada lensa memang memudahkan kita saat memfokus. Namun kita harus camkan dengan baik-baik bahwa fokus yang tepat tetap hanya pada satu bidang di depan lensa saja, tidak perduli berapa panjang jarak fokus lensa anda. Masalah fokus yang sangat teliti akan sangat menonjol apabila foto kita nantinya dicetak dalam ukuran besar.

Model Pemfokusan

Kamera-kamera yang beredar di Indonesia mempunyai berbagai macam model dalam pemfokusan. Disini model pemfokusan dapat dikategaaaaorikan menjadi 4, yaitu :
1.  Micro Prism (Prisma Mikro)
obyek akan terlihat fokus apabila pandangan kita sudah tidak terhalang lagi oleh butiran-butiran kecil.
2.  Split Image (Gambar Belah)
obyek akan terlihat fokus apabila garis obyek tidak terpotong saat melewati split image ini.
3.  Ground Glass (Kaca Buram)
Obyek akan terlihat Fokus apabila obyek yang ditemukannya sudah jelas atau tidak kabur.
4.  Double Image (Gambar Rangkap)
Obyek akan terlihat fokus apabila obyek yang terlihat sudah menjadi satu atau tidak ada bayangan pada obyek yang telah ditentukan.


DIAFRAGMA

Bukaan diafragma atau yang lebih kita kenal dengan sebutan aperture menentukan seberapa besar cahaya yang masuk pada lensa. Bukaan diafragma dilambangkan dengan f merupakan angka-angka pada lensa. Angka-angka bukaan diafragma (f) adalah sebagai berikut :
f/1, f/1,4, f/2, f/2,8, f/3,9, f/4,5, f/5,6, f/8, f/11, f/16, f/22, f/27, f/32

Semakin besar angka diafragma (=bukaan kecil) berarti semakin kecil cahaya yang bisa masuk, tetapi mamberikan ruang tajam yang besar.

Sedangkan semakin kecil angka diafragma (=bukaan besar) berarti semakin besar cahaya yang bisa masuk, tetapi memberikan ruang tajam yang sempit.

Bukaan besar, berarti angka bukaan diafragma kecil

Bukaan kecil, berarti angka bukaan diafragma besar.

Hal ini bisa dibuktikan dengan cara membuka tutup diafragma pada lensa. Bukaan diafragma (besar/kecil) sangat mempengaruhi bentuk gambar, terutama berkenaan dengan jarak zona ketajaman (dept of field) disekitar obyek yang difokus. Istilah bukaan diafragma penuh adalah bukaan dimana angka f adalah paling kecil.


Pengaruh diafragma

1.  Dept of field
o  Semakin besar bukaan diafragma, maka semakin pendek dept of field
o  Semakin kecil bukaan diafragma, maka semakin panjang dept of field
2.  Kecepatan rana (speed)
o  Semakin besar bukaan diafragma, maka semakin cepat kecepatan rana
o  Semakin kecil bukaan diafragma, maka semakin lambat kecepatan rana




SPEED

Rana pada kebanyakan kamera SLR (single lense reflex) atau kamera RLT (refleks lensa tunggal) adalah tirai yang


bergerak horizontal dan vertikal yang terletak di muka film. Pada kamera manual terdapat penyetel rana yang terletak pada gelang lensa.
Kecepatan rana (speed) dan bukaan (diafragma) merupakan unsur yang tak terpisahkan dalam menentukan pencahayaan (exposure) sebuah obyek foto. Bukaan diafragma sangat menentukan seberapa besar cahaya masuk, sedangkan kecepatan rana pada kamera sangat menentukan berapa lama cahaya tersebut boleh masuk. Kecepatan rana diukur dengan detik dan angka-angka kecepatan rana tersebut adalah : 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60,125, 500, 1000, 2000, 4000, 6000, dan kellipatannya yang pada klamera menunjukkan perbandingan yaitu :
1/1 detik, 1/2 detik, 1/4 detik, 1/8 detik, 1/15 detik dst.
Hubungan antara kecepatan rana dan seterusnya adalah berkebalikan, misalnya sewaktu memotret, pencahayaan yang dibutuhkan pada waktu kita memotret adalah f/16 dan 1/15 detik (berpatokan pada light meter yang ada di kamera), tetapi karena tidak membawa tripod, maka membutuhkan kecepatan rana yang lebih tinggi yaitu 1/125 detik agar kamera tidak goyang dengan menambah kecepatan rana menjadi 1/125 detik, maka bukaan diafragma harus bertambah besar menjadi f/5,6 (ingat ! bahwa bukaan bertambah besar berarti angka-nya semakin kecil) agar cahaya yang masuk sama.
Perbandingan kedua hal tersebut ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Diafragma
f/2
f/2,8
f/4
f/5,6
f/8
f/11
f/16
Speed
1/1000
1/500
1/250
1/125
1/60
1/30
1/15

Dalam pemotretan seringkali kita mendapati gambar hasil pemotretan yang goyang/kabur, padahal kecepatan rana (speed) yang dipakai adalah 1/60 detik, tetapi pada saat memotret kita menggunakan lensa 500 mm yang cukup berat.
Ada aturan yang menyebutkan apabila kita memotret tanpa tripod (Hand held). Untuk mendapatkan hasil yang tajam atau tidak goyang, maka perbandingan ideal antara panjang vokal dan kecepatan rana adalah :

kecepatan rana = 1/panjang vokal lensa

sehingga kalau kita menggunakan lensa dengan panjang v okal 200 mm, maka kecepatan rana ideal adalah 1/200 detik.
Kemampuan merekam benda diam maupun benda bergerak ditentukan oleh kemampuan kita mengolah kecepatan rana. Umumnya benda diam dapat kita rekam pada kecepatan rana berapapun, hanya saja kita harus berhati-hati apabila memotretnya pada speed sangat rendah, lebih dari satu detik misalnya, bisa biasa terjadi reciprocity failure pada film sehingga warna yang dihasilkan menyimpang.

Tiga hal yang berpengaruh terhadap ruang tajam yaitu :

1.  Bukaan diafragma
2.  Jarak lensa terhadap obyek
3.  Jenis – jenis lensa


RUANG TAJAM

BUKAAN
Kalau kita sudah menentukan kamera mana yang akan kita pakai, maka kemudian kita harus mengetahui dan mengerti hal terpenting dalam fotografi yaitu pencahayaan, sebab fotografi sendiri adalah “The Language of Light”. Pencahayaan pada kamera ditentukan oleh dua hal yaitu bukaan dan kecepatan rana. Dengan mengatur bukaan diafragma dan kecepatan rana (cepat/lambat), kita bisa mengontrol pencahayaan dan ruang tajam seperti apa yang diinginkan. Bukaan diafragma yang akan kita pakai akan menentukan ruang tajam “depth of field”. Ruang tajam adalah bagian yang tajam pada foto dari latar depan (fore ground) ke latar belakang (back ground). Dengan membuka atau menutup bukaan diafragma ruang tajam yang didapatkan akan berbeda-beda, anda tinggal memilih ruang tajam seperti apa yang dibutuhkan untuk menghasilkan efek yang diinginkan.
Semakin tinggi angka bukaan diafragma, maka semakin tinggi pula luas ruang tajamnya. Jadi kalau anda menginginkan ruang tajam yang sempit (hanya bagian tertentu yang tajam), maka pilihlah bukaan diafragma yang besar (f/1,4 misalnya).

Rentang Ketajaman
Pengertian tentang ruang tajam akan membantu kita dalam mengontrol hasil pemotretan. Sebagai contoh pada lensa 50mm dengan bukaan diafragma f/16, apabiladifokuskan pada obyek berjarak 1 meter maka obyek yang berda antara 0,9m-1,2m dari lensa akn fokus. Sementara apabila memakai lensa 24mm dengan titik fokus dan bukaan diafragma yang sama, maka obyek berjarak 0,5m sampai tak terhingga akan fokus. Selain itu anda juga harus memperhatikan jarak fokus minimum yang dimiliki lensa meski menggunakan lensa sudut lebar dengan bukaan terkecil (f/22, misalnya). Apabila jarak minimum 0,5m, maka obyek lebih dekat dari 0,5m akan kabur.

Jarak Lensa
Posisi obyek terhadap lensa (jauh-dekat) berpengaruh terhadap ruang tajam. Semakin dekat suatu obyek terhadap lensa, maka semakin sempit pula ruang tajamnya dan semakin jauh suatu obyek terhadap lensa, maka semakin luas pula ruang tajamnya. Hal ini umum untuk semua lensa (lensa normal, lensa sudut lebar maupun lensa sempit).

1 comments:

TOKO ASIA ELETRONIK
Buka Promo Cuci Gudang hrg terjankau
MenawarKan Produk asli dan bergaransi :
Harga Promo Stok barang terbatas
ASIA ELEKTRONIK PUSAT ELEKTRONIK Online Shop
JL.Kh.Hasyim Ashari No.125 Sentral Jakarta 10150
HUB:0853-2822-2842 PIN BB:24C19401
Hasyim Ashari Jakarta Pusat
http://asia-elektronik77.blogspot.com/
Kamera DSLR CANON EOS 1100D Kit
APS-C Digital SLR, 12.2 Megapixel, LiveView, 2.7″ TFT LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS
Harga Rp. 2.200.000
Kamera DSLR CANON EOS 500D Body
APS-C Digital SLR, 15.1 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC Card Slot, 3.0″ TFT LCD, Body Only
Harga Rp. 2.559.000
Kamera DSLR CANON EOS 550D Body
APS-C Digital SLR, 18.7 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/ SDHC/ SDXC Card Slot, 3.0″ TFT LCD, Body Only
Harga Rp. 2.700.000
Kamera DSLR CANON EOS 550D Kit1
APS-C Digital SLR, 18.7 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/ SDHC/ SDXC Card Slot, 3.0″ TFT LCD, include EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS
Harga Rp. 2.964.000
Kamera DSLR CANON EOS 600D Body
APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC Card Slot, 3.0″ TFT LCD, Body Only
Harga Rp. 3.087.000
Kamera DSLR CANON EOS 600D Kit1
APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC Card Slot, 3.0″ TFT LCD with EF-S 18-55mm F3.5-5.6 II IS
Harga Rp. 3.300.000
Kamera DSLR CANON EOS 550D Kit2
APS-C Digital SLR, 18.7 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/ SDHC/ SDXC Card Slot, 3.0″ TFT LCD, include EF-S 18-135mm f/3.5-5.6 IS
Harga Rp. 3.750.000
Kamera DSLR CANON EOS 60D Body
APS-C Digital SLR, 18.0 Megapixel, 3.0″ TFT Vari-angle LCD, SD/SDHC Card Slot, Body Only
Harga Rp. 3.828.000
Kamera DSLR CANON EOS 60D Kit1
APS-C Digital SLR, 18.0 Megapixel, 3.0″ TFT Vari-angle LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS
Harga Rp. 4.239.000
Kamera DSLR CANON EOS 600D Kit2
APS-C Digital SLR, 18 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, SD/SDHC Card Slot, 3.0″ TFT LCD, with EF-S 18-135mm F3.5-5.6 IS
Harga Rp. 4.323.000
Kamera DSLR CANON EOS 60D Kit2
APS-C Digital SLR, 18.0 Megapixel, 3.0″ TFT Vari-angle LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-135mm f/3.5-5.6 IS
Harga Rp. 4.500.000
Kamera DSLR CANON EOS 60D Kit3
APS-C Digital SLR, 18.0 Megapixel, 3.0″ TFT Vari-angle LCD, SD/SDHC Card Slot, include EF-S 18-200mm f/3.5-5.6 IS
Harga Rp. 6.210.000
Kamera DSLR CANON EOS 7D Body
APS-C Digital SLR, 18.7 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.0″ TFT LCD, Body Only
Harga Rp. 6.750.000
Kamera DSLR CANON EOS 7D Kit1
APS-C Digital SLR, 18.7 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.0″ TFT LCD, include EF-S 18-135mm f/3.5-5.6 IS
Harga Rp. 7.514.000
Kamera DSLR CANON EOS 5D Mark II Body
Full Frame Digital SLR, 21.1 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.0″ TFT LCD, Body Only
Harga Rp. 8.508.000
Kamera DSLR CANON EOS 7D Kit2
APS-C Digital SLR, 18.7 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.0″ TFT LCD, include EF-S 15-85mm f/3.5-5.6 IS
Harga Rp. 8.709.000
Kamera DSLR CANON EOS 5D Mark II Kit
Full Frame Digital SLR, 21.1 Megapixel, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.0″ TFT LCD, include EF 24-105mm f/4L IS USM
Harga Rp. 13.319.000
Kamera DSLR CANON 5D Mark III Body
Full Frame Digital SLR, 22.3 Megapixels, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.2″ TFT Color LCD
Harga Rp. 11.097.000
Kamera DSLR CANON EOS 5D Mark III KIT
Full Frame Digital SLR, 22.3 Megapixels, LiveView, Full HD 1080, CF Card Slot, 3.2″ TFT Color LCD, Include EF 24-105L IS USM
Harga Rp. 17.000.000
Kamera DSLR CANON EOS 1Ds Mark III Body
Full Frame Digital SLR, 21.1 Megapixel, LiveView, CF Card Slot, 3.0″ TFT LCD, Body Only
Harga Rp. 29.250.000
http://asia-elektronik77.blogspot.com/

Post a Comment